EKSKLUSIF, Wawancara Pelatih Muhammad Ali: Dia Jawara Besar
SABTU, 04 JUNI 2016 | 16:27 WIB
Muhammad Ali, bersama dengan pelatihnya Angelo Dundee saat melakukan latihan di Astrodome, Houston, 6 Feburari 1967. Mandatory Credit: Action Images / MSI/File Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Angelo Dundee adalah sosok di balik sukses Muhammad Ali. Lahir dengan nama Angelo Mirena di Philadelphia, 30 Agustus 1921, dia sejak awal membimbing Ali menapaki karier bertinju profesional dari 1961 sampai pensiun, 1981.
Di umur 90 tahun pada Januari 2012, ingatan pelatih yang diabadikan dalam Hall of Fame dunia tinju di New York ini masih setajam jab Muhammad Ali pada masa jaya. Ia masih mengingat saat pertama bertemu dengan Ali sampai pembicaraan terbarunya. Dundee memanggil Ali dengan sebutan Kid. "Kan, saya lebih tua 20 tahun," katanya. Ali memanggilnya Angie.
BACA: Petinju Legendaris Muhammad Ali Wafat
Koresponden Tempo di Washington, DC, Victoria Sidjabat, berbincang dengannya lewat telepon saat Dundee berada di rumahnya di Clearwater, Florida, dan menuliskannya untuk edisi majalah Tempo 30 Januari 2012. Pendengarannya yang jauh menurun membuat asistennya harus berulang menyebutkan pertanyaan yang diajukan. Namun, begitu sudah berbicara, Dundee sulit dihentikan.
Di umur 90 tahun pada Januari 2012, ingatan pelatih yang diabadikan dalam Hall of Fame dunia tinju di New York ini masih setajam jab Muhammad Ali pada masa jaya. Ia masih mengingat saat pertama bertemu dengan Ali sampai pembicaraan terbarunya. Dundee memanggil Ali dengan sebutan Kid. "Kan, saya lebih tua 20 tahun," katanya. Ali memanggilnya Angie.
BACA: Petinju Legendaris Muhammad Ali Wafat
Koresponden Tempo di Washington, DC, Victoria Sidjabat, berbincang dengannya lewat telepon saat Dundee berada di rumahnya di Clearwater, Florida, dan menuliskannya untuk edisi majalah Tempo 30 Januari 2012. Pendengarannya yang jauh menurun membuat asistennya harus berulang menyebutkan pertanyaan yang diajukan. Namun, begitu sudah berbicara, Dundee sulit dihentikan.
Kapan pertama kali Anda bertemu dengan Ali?
Pada 1958. Waktu itu saya sedang beristirahat bersama Willie Pastrano (anak asuhnya, juara dunia kelas berat ringan 1963-1965) di sebuah hotel di Louisville dan telepon berbunyi. "Saya Mr Cassius Clay, pemenang turnamen ini dan itu, ingin jadi juara dunia kelas berat. Saya ingin bertemu dengan Anda." Sambil menutup mik telepon, saya berbisik kepada Willie, "Ada orang gila ingin bertemu dengan kita, kamu mau enggak?" Willie mengiyakan karena tidak punya pekerjaan lain. Pada pertemuan itu, kami berbicara selama tiga jam! Anak muda ini sangat menarik. Dia memiliki minat besar dan tahu banyak soal tinju. Cerita bagaimana dia berlatih, berlari jauh untuk menjaga stamina, dan sudah memiliki konsep sendiri tentang bertinju.
Pada 1958. Waktu itu saya sedang beristirahat bersama Willie Pastrano (anak asuhnya, juara dunia kelas berat ringan 1963-1965) di sebuah hotel di Louisville dan telepon berbunyi. "Saya Mr Cassius Clay, pemenang turnamen ini dan itu, ingin jadi juara dunia kelas berat. Saya ingin bertemu dengan Anda." Sambil menutup mik telepon, saya berbisik kepada Willie, "Ada orang gila ingin bertemu dengan kita, kamu mau enggak?" Willie mengiyakan karena tidak punya pekerjaan lain. Pada pertemuan itu, kami berbicara selama tiga jam! Anak muda ini sangat menarik. Dia memiliki minat besar dan tahu banyak soal tinju. Cerita bagaimana dia berlatih, berlari jauh untuk menjaga stamina, dan sudah memiliki konsep sendiri tentang bertinju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar