Senin, 14 November 2016

Irfan Bachdim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Irfan Bachdim
Irfan Bachdim.jpg
Informasi pribadi
Nama lengkapIrfan Haarys Bachdim
Tanggal lahir11 Agustus 1988 (umur 28)
Tempat lahirAmsterdamBelanda
Tinggi1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermainGelandangpenyerang
Informasi klub
Klub saat iniConsadole Sapporo
Nomor26
Karier junior
1997–1998SV Argon
1998–2000Ajax Amsterdam
2000–2003SV Argon
2003–2007FC Utrecht
Karier senior*
TahunTimTampil(Gol)
2007–2009FC Utrecht1(0)
2009–2010HFC Haarlem12(2)
2010SV Argon0(0)
2010–2013Persema Malang51(28)
2013Chonburi FC9(2)
2013→ Sriracha (pinjaman)11(3)
2014-2015Ventforet Kofu4(2)
2015-Consadole Sapporo7(0)
Tim nasional
2010–Indonesia23(6)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 1 July 2012.

‡ Penampilan dan gol di tim nasional
akurat per 23 Maret 2013
Irfan Haarys Bachdim (lahir di AmsterdamBelanda11 Agustus 1988; umur 28 tahun) adalah pemain sepak bola Indonesiaketurunan Belanda[1] yang bermain untuk klub Consadole Sapporo di Divisi Dua J. League dan timnas Indonesia. Dalam bermain, ia bisa menempati berbagai posisi seperti penyeranggelandang maupun sayap.[2][3]

Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Ayah Irfan, Noval Bachdim merupakan warga negara Indonesia keturunan Arab - Indonesia yang dilahirkan di Malang dan menetap di LawangMalang hingga tahun 80-an, sebelum tinggal di Belanda selama lebih dari 20 tahun. Ibunya Hester van Dijk adalah warga negara Belanda. Keluarga Bachdim tinggal di kota Amsterdam. Kakeknya Ali Bachdim adalah purnawirawan TNI Angkatan Laut. Namun Irfan Bachdim tetap merupakan pemain warga negara Indonesia asli karena dirinya bermain di Indonesia tanpa melalui proses naturalisasi.[3]
Irfan terlahir dari keluarga pesepak bola. Ayahnya merupakan mantan pesepak bola dari klub PS Fajar Lawang (anggota kompetisi internal Persekam Malang) pada era 80-an. Kakeknya Ali Bachdim merupakan mantan pemain Persema Malangdan PSAD Jakarta.[3]

Kehidupan pribadi[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 8 Juli 2011, Irfan menikah dengan Jennifer Kurniawan, kakak dari Kim Jeffrey Kurniawan Dalam Jerman karena perbedaan keyakinan.[4][5] Tanggal 5 Februari 2012 Irfan dikaruniai seorang putri, Kiyomi Sue Bachdim.[6] Pada tanggal 21 Maret 2014, pasangan ini dikaruniai anak kedua, Kenji Zizou Bachdim.[7]

Karier[sunting | sunting sumber]

Di Belanda[sunting | sunting sumber]

Irfan mulai bermain sepak bola di akademi sepak bola Ajax Amsterdam bersama dengan Mitchell DonaldJeffrey SarpongChristian Supusepa dan Ryan Babel. Setelah tiga tahun ia pindah ke SV Argon, di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak meskipun ia bermain sebagai gelandang. Irfan kemudian direkrut oleh pencari bakat FC Utrecht, dan menandatangani kontrak dengan klub tersebut. Ia kemudian bermain untuk tim junior Utrecht, dan sesekali menjadi pemain cadangan tim senior. Setelah kontraknya tidak diperpanjang lagi, maka pada bulan Juli 2009 ia ditransfer tanpa biaya ke klub HFC Haarlem.[8]

Di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Pada bulan Maret 2010, Irfan mengikuti seleksi pemain di Persib Bandung dan Persija Jakarta, namun kedua klub tersebut tidak memilihnya. Tanggal 9 Agustus 2010, ia direkrut pelatih Persema MalangTimo Scheunemann, setelah sang pelatih melihat permainan Irfan dan para pemain muda berlaga amal untuk tokoh sepak bola Lucky Acub Zaenal di Stadion GajayanaMalang.[9] Irfan Bachdim direkrut bersama-sama dengan Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berdarah Indonesia-Jerman yang sebelumnya bermain di FC Heidelsheim. Irfan sendiri adalah permain berpaspor Indonesia sejak kecil dan dia bukanlah seorang pemain naturalisasi.
Ketika Persema memutuskan hijrah dari Liga Super Indonesia ke Liga Primer Indonesia, Irfan sempat ingin meninggalkan Persema karena ancaman tidak dapat memperkuat timnas.[10][11] Namun akhirnya ia memilih berkomitmen dengan Persema dengan menandatangani kontrak selama tiga tahun[12][13], karena terus-menerus diintimidasi oleh PSSI untuk keluar dari Persema,[14][15] meski beberapa klub LSI menawarkan kontrak besar.[15] Akhirnya Menpora Andi Mallarangeng menjamin haknya untuk tampil di timnas[16] dan ia dipanggil untuk memperkuat tim nasional U-23 Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.[13]

Chonburi[sunting | sunting sumber]

Bachdim mengikuti trial di Thailand dengan klub BEC Tero Sasana F.C. di mana ia mampu memberikan kinerja rata-rata, maka ia tidak dipilih oleh tim. Kemudian ia ditandatangani oleh klub Thailand yang lain Chonburi dengan kontrak 1 tahun.[17] Pada pertandingan pertama, Irfan mampu mencetak satu gol, sehingga Chonburi akhirnya bisa memaksakan hasil imbang 2–2 saat menghadapi BEC Tero Sasana F.C.. Gol lain Chonburi dicetak oleh Ivan Boskovic.[18]

Consadole Sapporo[sunting | sunting sumber]

Gelandang blasteran Indonesia Irfan Bachdim resmi dikontrak klub Divisi Dua J-League (J2) Consadole Sapporo. Selain Irfan, Consadole juga mengontrak mantan gelandang timnas Jepang Junichi Inamoto.Menurut Transfermarkt, nilai transfer Bachdim selama semusim sebesar 88 ribu poundsterling atau sekitar Rp1,6 miliar.

Tim nasional[sunting | sunting sumber]

Tahun 2006, Irfan sempat hampir membela tim sepak bola U-23 Indonesia di Asian Games Qatar. Namun ia harus absen dari turnamen tersebut karena menderita cedera.
Dalam Piala AFF 2010, ia tergabung dalam timnas senior Indonesia di bawah pelatih Alfred Riedl. Debut pertama bersama timnas Indonesia ia awali ketika timnas menang 6-0 di laga persahabatan melawan Timor Leste, di Palembang pada 21 November 2010. Penampilan pertamanya bersama timnas dalam turnamen resmi terjadi pada 1 Desember2010, saat Indonesia mengalahkan Malaysia 5-1 di Gelora Bung Karno pada ajang AFF 2010. Irfan sendiri mencetak 1 gol dalam pertandingan tersebut.[19]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar